Kota Singkawang memiliki luas
50.400 ha, yang dibagi menjadi 5 (lima) wilayah Kecamatan meliputi 26
Kelurahan. Berjarak ± 147 km dari Ibukota Propinsi (Pontianak) dan dapat
dicapai melalui transportasi darat maupun laut (pelabuhan Singkawang).
Singkawang adalah kota yang
memiliki potensi wisata yang lengkap. tidak hanya pemandangan alam,
tapi juga etnis, budaya dan kulinernya yang menarik
Kehidupan masyarakat Kota Singkawang yang multi etnis terdiri dari 3 (tiga) etnis terbesar yakni Tionghoa (Cina), Melayu dan Dayak ditambah suku-suku lainnya yang hidup secara berdampingan dan harmonis, memberikan warna tersendiri dalam kehidupan sehari-hari. Keanekaragaman etnis dan budaya ini memberikan ciri dan daya tarik tersendiri bagi Kota Singkawang.
Kehidupan masyarakat Kota Singkawang yang multi etnis terdiri dari 3 (tiga) etnis terbesar yakni Tionghoa (Cina), Melayu dan Dayak ditambah suku-suku lainnya yang hidup secara berdampingan dan harmonis, memberikan warna tersendiri dalam kehidupan sehari-hari. Keanekaragaman etnis dan budaya ini memberikan ciri dan daya tarik tersendiri bagi Kota Singkawang.
Kota Singkawang yang letaknya
dipesisir pantai dan dikelilingi oleh gunung-gunung memberikan kesan dan
keindahan alam tersendiri. Dengan posisi letaknya yang demikian
menjadikan Kota Singkawang banyak menyimpan objek-objek wisata menarik.
Damai itu benar2 Indah.. ^_^
Dan foto dibawah ini adalah Foto Masjid Raya Singkawang yang baru selesai di renovasi dan sekarang merupakan salah satu Icon Kota Singkawang
Selain itu, Singkawang memiliki banyak kelenteng atau kuil Vihara, sehingga kuil ini kerap mendapat julukan sebagai "Kota Seribu Kelenteng". Bangunan-bangunan di kota ini memiliki arsitektur yang khas diantaranya sebuah bangunan ala Tiongkok kuno terletak di belakang deretan bangunan ruko baru JI. Budi Utomo, Singkawang. Tepatnya rumah No.36 ini di ujung jalan menuju tepi sungai. Di antara bangunan baru begitu banyak dalam kota Singkawang, bangunan tersebut masih kokoh berdiri selama ratusan tahun sampai sekarang. Bentuknya yang mirip “Si he yuan” (bangunan khas Tiongkok utara) ini justru memberikan kesan bersahaja dan sedikit kesuraman karena terkikis hantaman cuaca selama ratusan tahun. Bangunan nuansa antik yang didirikan Xie Shou Shi (alias Xie Zhong Shou, Xie Shou, Xie Feng Chen), sang leluhur perintis pertama marga Xie di Singkawang, sudah berumur 105 tahun namun masih berdiri kokoh. Hingga kini sudah menjelang tujuh generasi masih menetap di situ dan meneruskan dan generasi ke generasi.
Kota Singkawang memiliki berbagai wisata menarik. Salah satunya, Rindu Alam.
Rindu Alam adalah tempat wisata yang dibuka untuk umum. Lokasinya terletak di antara Gunung Bajau, Gunung Kota dan Gunung Pelapis. Hanya berjarak 18 km dari wisata Pasir Panjang dan Palm Beach, objek wisata alam yang sudah sangat terkenal di Kalimantan Barat.
Rindu Alam berada pada ketinggian sekitar 400 m dari permukaan laut, sehingga jika kita berada di puncak akan terasa hawa dingin dengan pemandangan alam yang sangat memesona.
Dari atas puncak tempat wisata Rindu Alam, akan terlihat hamparan laut, pegunungan, Kota Singkawang dari kejauhan. Secara kasat mata, pemandangan tempat wisata Rindu Alam hampir mirip dengan objek wisata Uluwatu, Bali.
Anda mungkin membayangkan bahwa tempat wisata ini hanyalah puncak gunung biasa. Jika Anda bosan memandangi keindahan alam dari puncak, sebaiknya Anda mencoba suasana baru di Pantai Pasir Pendek. Atau mencoba tempat wisata yang lain, yaitu Zinka Zoo. Objek wisata ini adalah lokasi konservasi di Kalimantan Barat.
Di sini terdapat hewan-hewan langka yang dilindungi oleh negara, seperti harimau putih, gajah, singa, onta, kuda, orangutan, rusa, beruang, aneka burung dan jenis-jenis hewan langka lainnya yang belum pernah Anda saksikan. Lokasinya juga tidak jauh dari objek wisata Rindu Alam karena menyatu dengan Rindu Alam dan Sinka Island Park..
Pasar Hongkong: Menu Tradisional di Pasar ‘Internasional’
(Singkawang Part II)
Hongkong van Borneo di Kota Singkawang tak hanya menyajikan pantai indah dan Klenteng untuk dijadikan tempat wisata. Anda juga bisa mampir di ‘pasar internasional’ yang ada di pusat Kota Singkawang, yakni Pasar Hongkong.
Jika anda merasa lapar di malam hari bukanlah persoalan, karena deretan gerobak yang menjual berbagai jenis makanan di pasar Hongkong siap menuntaskannya. Pasar Hongkong adalah sebutan orang-orang Singkawang untuk jalan Bawal dan sekitarnya di malam hari. Di pagi dan siang harinya, lokasi ini hanyalah jalan biasa tempat berlalu lalang berbagai kendaraan, namun ketika malam tiba akan dipadati gerobak-gerobak yang menjual berbagai jenis makanan.
Jejeran gerobak dorong, tatanan meja dan kursi plastik di pelataran toko yang sudah tutup, menjadi pemandangan indah tersendiri saat menyusuri Kota Singkawang di malam hari. Lampu petromak dan lampu listrik, saling berbagi terang. Ramai pengunjung bisa dilihat dari jejeran motor yang terparkir rapi.
Pasar Hongkong tak buka sepanjang waktu. Anda bisa menemukan pasar ini mulai pukul 18.00 WIB. Karena, penjual di Pasar Hongkong harus sabar menunggu pintu toko ditutup oleh pemiliknya, untuk menggelar dagangan mereka.
Pasar Hongkong juga disebut-sebut sebagai Singkawang yang tak pernah tidur. Di tepi jalan di Pasar Hongkong, Berbagai komoditi sayuran dan buah-buahan dijajakan sejalan dengan para penjual makanan di tepinya. Bergabung duduk bersama warga setempat sungguh mengasyikkan saat cerita saling bertukar. Bubur tahu, mie asin, chai pow phan, rujak tionghoa, bakso singkawang, bubur sapi, dan ditutup oleh air tahu atau liang teh yang terkenal.
Beberapa makanan dan minuman terkenal di Singkawang ialah:
• Kopi Tarik
• Bubur Pedas Warung Bendahre
• Choi Pow Phan
• Kue Tiaw goreng
• Mie Goreng Dian
• Liang Tea
• Sotong Pangkung
• Kue Bulan
• Kue Keranjang
• Tan Huang Su
• Jiu Tui Tau Sa
• Gu Jin Pia
• Tau Sa Kuh Putih
• Bubur Gunting
Menjelang pukul 03.00 pagi, satu persatu penjual makanan di Pasar Hongkong membersihkan sampah di sekitar lokasi jualan mereka. Bila sudah bersih, mereka mengemaskan barang dagangan dan pulang. Kehidupan transaksi jual-beli dilanjutkan oleh pemilik toko yang mayoritas warga Tionghoa.
Bila kantuk menyerang padahal Anda masih ingin menghabiskan malam di Kota Singkawang dengan bersantai di Pasar Hongkong, segera pesan kopi asli Singkawang pada penjual warung kopi. Pedagang di Pasar Hongkong biasanya menyediakan kopi yang dibuat sendiri dan bukan olahan pabrik. Kopi ini bisa diperoleh di pasar tradisional yang buka saat pagi hingga sore hari.
Kopi asli digiling sendiri, sehingga memiliki aroma dan nikmat tersendiri saat membasahi tenggorokan kita. Hitamnya kopi, bangunan lama yang tertimpa bias lampu, dan lalu lalang kendaraan di jalan, akan menjadi cerita tersendiri menikmati pekatnya malam di Hongkong van Borneo.
thanks kk....
BalasHapus