Jumat, 14 Juni 2013

Pendidikan Karakter


Pentingnya pendidikan karakter

Jika pendidikan karakter dianggap penting dan mendesak maka yang perlu dipertanyakan adalah: apakah karakter bangsa ini sudah semakin parah sehingga perlu memasukkan pendidikan karakter ke dalam muatan kurikulum pendidikan di sekolah?

Terlepas dari jawaban benar atau tidak, yang pasti pendidikan karakter telah dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah sesuai panduan dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan. Tujuan utamanya adalah untuk menanamkan karakter pribadi siswa sesuai karakter bangsa Indonesia yang berbudaya.
Sejak dulu kala karakter bangsa Indonesia dikenal dengan karakter hidup bergotong royong, tolong menolong dengan sesama, hormat-menghormati, ramah taman dan sopan santun, suka bermusyawarah dan lain sebagainya. Hal ini sesuai dengan salah satu falsafah bangsa indonesia ‘bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh’. Begitu pula dengan, ‘yang tua dihormati, sama besar di bawa seia-sekata dan yang kecil disayangi’.

Namun akhir-akhir ini, ada kecendrungan menurunnya nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh sebagian kecil anak sekolah. Sering kita saksikan  tingkah polah sebagian anak sekolah yang sudah di ambang batas kewajaran. Dengan pakaian seragam sekolah, mereka seenaknya keluyuran atau bolos saat jam pelajaran berlangsung.  Berkata seenaknya kepada orang yang lebih tua, apalagi sesama teman sekolah. Lebih parah tentunya suka tawuran antar sesama pelajar dengan sekolah lain.
Apakah itu sebagai indikasi kegagalan dunia pendidikan untuk membentuk karakter peserta didik? Apakah ini pertanda kealpaan orang tua dan masyarakat dalam mengontrol prilaku anak di luar lingkungan keluarga? Apakah ini juga sebagai pertanda kelalaian orang dewasa pada umumnya untuk memberi contoh dan tauladan yang baik kepada anak?
Jika memang kita sadari  demikian, maka pantaslah pendidikan karakter perlu mendapat perhatian semua pihak. Di sekolah, siswa perlu mendapat pembinaan karakter yang lebih baik. Orang tua perlu memberi keteladanan yang pantas ditiru oleh anak-anak mereka. Media masa seperti televisi lebih banyak menayangkan acara yang lebih menunjang pembentukan karakter bangsa, bukan mengutamakan tayangan kekerasan dan kebebasan.
Kita sudah maklum, ciri khas anak terutama siswa adalah suka meniru mode atau prilaku yang lagi ngetrend. Mode rambut dan pakaian ditiru dari dunia lain yang menjadi idola mereka. Begitu pula gaya bicara dengan sesama teman, dengan guru dan dengan orang tua di rumah.
Jika mereka disuguhkan tayangan televisi tentang kemajuan teknologi yang semakin canggih dan prilaku manusia yang semakin aneh. Sebagai guru maupun orang tua tak perlu cemas menanggapi kemajuan teknologi tersebut. Teknologi yang berkembang di segala aspek kehidupan tersebut harus kita kendalikan  untuk dimanfaatkan ke arah yang lebih  positif.
Pengembangan pendidikan karakter tidak hanya dilakukan di sekolah. Pengembangan karakter dapat ditumbuhkembangkan dimana saja siswa berada. Namun demikian, pendidikan karakter perlu dikembangkan dengan keteladanan dari orang dewasa. Apakah di sekolah, di rumah ataupun di tengah lingkungan masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar